Update Merah Putih, Tak salah kiranya dimasa tarakinai read-kini sudah banyak masyarakat yang nekad sampai hatinya mencoba lencengkan pondasi adat dengan istilah terbarunya “adat bersendi sara’ dan sara’ bekendak hati masing dirilah”
Lantaran, menyaksi tak sedikit hal perihal sifatnya amoral terjadi dinegeri sealam Kincai yang bisa merusak nama baik waris read-keluarga dan kebesarannya kaum adat selaku orang yang sudah baiyo iyonya diangkat sebagai tukang melepas pagi dan memasukkan petang.
Sementara, tak sedikit diantara anak jantan dan anak betina yang ada didalam suku atau kalbu masingnya yang sudah terjebak dengan kehidupan tak senonoh dan tak mestinya disebut kaum beradat yang memiliki rasa malu.
Buktinya, tak hanya anak jantan read-pemuda menjadi harapan masa depan negeri sealam Kincai telah dijeblos kedalam kandang situmbin read-rutan oleh Polres Kerinci karena terlibat penyalah gunaan narkoba, tawuran dan perbuatan kriminal lainnya.
Tapi, kaum hawanya juga sudah ikut ikutan bangga memamer perbuatan tak terpuji didepan khalayak ramai selaku wanita penghibur dibeberapa kafe tempat karaoke remang yang berkedok hiburan keluarga seperti di bukit sarang tupai Sulak dan terutamanya di jalan lingkar asmara yang berada di pusat pasar Kota Sungai Penuh.
Berdasarkan pantauan langsung Update Merah Putih dilapangan diantara wanita penghibur lokal yang sering keluyuran tengah malam tersebut berasal dari daerah Sulak, Kayu Aro, sekitar danau dan pasar Sungai penuh serta Tanah Kampung.
Demi menutupi kedok tak terpujinya ketika ditanya oleh sanak saudara dan warga sekampungnya tampa malu dengan sombongnya ada yang nekad berbohong menyebut dirinya dipercayai oleh bos sebagai kasir atau operator lagu dan pengantar minuman ditempat karaoke.
Padahal, tiap malamnya bergelimang alkohol bersama lelaki hidung belang, sembari menggaleh ketek ketek alasannya bisa juga menopang kebutuhan ekonomi keluarga dan rumah tangga, meski terkadang ketika pulang paginya sudah ada yang mengantongi celana dalam ditas kecil yang tersandang dibahu, ntah mungkin takincit atau karena bakancit.
Dikabarkan, maraknya wanita penghibur malam lokal dengan gincu pewarna lapik dan tikar memerah dibibir yang berkeluyuran di pasar Sungai Penuh karena ajaran dan ajakan dari rekan sekampungnya yang mungkin sudah lama berkecimpung didunia malam.
Sontak, membuat geram salah seorang tokoh adat Alam Kincai, diakuinya bahwa Ia sudah lama mendengar maraknya wanita penghibur lokal yang bekerja dikafe tempat karaoke remang. “Ini sudah merusak tatanan kehidupan sosial bermasyarakat, karena penyakit maksiat lebih besar pengaruh keorang lain dari pada perbuatan kriminal lain,” katanya.
Untuk itu, diharapkannya kepada kaum adat setiap desa maupun wilayah agar segera peduli dan mengambil tindakan tegas terhadap anak betinanya yang diduga telah terjerumus dunia malam. “Namanya kuasa adat tak cukup sekedar selesai melepas pagi dan memasukkan petang saja, tapi ketika malamnya juga mesti dilihat dan ditanya bagaimana kondisi serta keadaan anak jantan dan anak betina yang dipimpin, mengingat bila sudah bermasalah dan sampai melala kemana mana, tentu kita kaum adat juga yang susah mengurus dan menyelesaikannya,” pungkasnya.Warning!!! @Yd, Yid,Yi dan Riles.







