Update Merah Putih, Memasuki awal Pemerintahannya selaku Wako Sungai Penuh Alfin,SH yang sebelumnya dikenal bergerak dibidang swasta tak hanya sebatas dihadapi oleh pekerjaan baru yang berat dalam mengelola administratur Pemerintahan, Pembangunan dan kehidupan sosial bermasyarakat saja.

Namun, dirinya juga dihadapi oleh persoalan begitu rumitnya meminits, mekordinir dan menyelaraskan tugas dengan para pejabat eselon notabenenya kaki tangan Kepala daerah termasuk ASN yang dinilai sebelumnya hampir rata tidak berpihak pada Alfin Azhar ketika Pilkada Sungai Penuh lalu.

Ditambah lagi, menghadapi masa efisiensi dengan pemangkasan anggaran serba terjadi disegala sektor secara nasional, hingga tak sedikit anggapan berseleweran yang mengkhwatirkan kelancaran dan suksesnya roda kepemimpinan Alfin Azhar dalam memikir dan memajukan Kota Sungai Penuh.

Bakato orang dahin masa kini dari negeri Melayu daun kopi alias nyum nyumnya air daun serbuk kawo, “dimana ada kemauan maka disitu ada jalan”, dengan tekad serius dan tulusnya demi Kota Sungai Penuh Alfin mampu memberi jawaban bahwa dirinya bukanlath jenis pemimpin kaleng kaleng yang bisa digoreng goreng jadi kerak anguih.

Begitu pula, Wakilnya Azhar Hamzah mantan legislator selalu hadir dan tegak mengibarkan bendera dengan semangat anjauk terauh, karena selagi itu semua demi peningkatan dan kemajuan Pemerintahan, Pembangunan serta kehidupan sosial yakinlah masyarakat bersama suara tuhan akan selalu menyertai kita.

Terbukti, dengan beberapa debut dan terobosan nyatanya Alfin Azhar mulai mendapat apresiasi dan suport terhadap kepemimpinannya, karena dinilai telah memiliki keseriusan dan tanggung jawab yang ada manfaatnya bagi kemajuan daerah dan masyarakat Kota Sungai Penuh.

Mulai dari awal Pemerintahannya hingga sekarang Alfin Azhar mampu menunjukkan bahwa dirinya bukanlah sosok pemimpin yang pendendam tampa mau meotak atik kursi empuknya para pejabat, meski keduanya memiliki tekad kemudian terserah anda, tapi ingat semua pasti ada evaluasinya.

Kemudian, Alfin Azhar menguatkan tekad tersebut dengan menggelontor debut awalnya disertai sidak terkait pelayanan publik yang diantaranya bertujuan agar semangat dan keselarasan kerja bisa terwujd dilingkup pejabat ataupun ASN lingkup Kota Sungai Penuh.

Tugasnyapun digelar berbagi sebagaimana beberapa kerja terkait masyarakat langsung dikordinir dan dihandel oleh Wawako Azhar seperti mssalah stunting dengan penurunan angka yang cukup signifikan termasuk manakala diantaranya sedang tugas luar daerah, maka yang didaerah mesti mampu bergerak sebagaimana tugas pokoknya kepala daerah.

Selanjutnya, Alfin mampu memberedel sinisme menyebut bahwa persoalan sampah di Kota Sungai Penuh merupakan alat politik bisa dimain dan dilegokan oleh setiap berkepentingan, dengan pendekatan persuasifrnya Alfin Azhar membuat RKE kembali legowo dan menerima dijadikan sebagai TPA sampah yang ramah lingkungan.

Tidak tanggung tanggung, dimasa umumnya daerah sulit menggelar pembangunan fisik karena terjadi pemangkasan anggaran ternyata dengan gesit dan briliannya Alfin Azhar mampu merenggut anggaran pelaksanaan fisik yang ada ditingkat Provinsi dan pusat demi mendorong percepatan pembangunan, seperti normalisasi sungai, pembangunan Pasar Beringin, revitalisasi sekolah, PJU, MBR pengairan pertanian masyarakat dan proyek inpres pembangunan jalan serta lainnya.

Selanjutnya, kebijakan dan program Alfin Azhar juga dinilai mampu setuhut read-sinkron dengan dewan terkait APBD dan APBDP Kota Sungai Penuh dengan stabilitas yang bisa diciptakannya tampa terdengar lagi adanya adegan heroik membalik meja dan kuah sate yang sengaja diserak kewajah pejabat eselon oleh dewan bila ada yang mencoba melintang tapak ketika berlangsung hering maupun rapat paripurna digedung dewan.

Bahkan, tak sedikit penghargaan dan predikat berskala provinsi dan nasional berhasil ditorehnya yang bisa mengangkat dan mengharumkan nama besar Kota Sungai Penuh, hingga tak sedikit pula Kepala daerah dari daerah lainnya yang sengaja menggelar kunjungan priibadi di Kota Sungai Penuh guna menjalin silaturrahmi sekaigus kordinasi terkait bagaimana sukses kemajuan daerah yang bisa dicapaioleh Alfin Azhar.

Wajar kiranya bila para pemikir, pemerhati dan peduli Kota Sungai Penuh memberi julukan kepada Alfin Azhar selaku pemimpin yang tahan banting, karena kepemimpinannya yang teruji ketika dimana mana daerah sedang mengalami masa sulit, tapi kota Sungai Penuh tetap mampu menggelar peningkatan dan percepatan pembangunan sifatnya krusial dan fundamental yang menjadi kebutuhan penting masyarakat,

Tak heran, menyambut 17 tahun genap usia Kota Sungai Penuh dan 1 tahun kepemimpinannya, Alfin Azhar terkesan tak henti menjulurkan pisau bermata dua yang siap ditujah dan bisa melukai siapa saja tak memiliki tangkal serta penangkisnya, dalam artian disatu sisinya Kota Sungai Penuh perlu evaluasi terhadap capaian telah diraih dan disisi lainnya perlu ada dan jelas terhadap langkah dan debut apa yang bisa dibuat oleh semua terutama para pejabat eselon bagi segala peningkatan dan pengembangan kemajuan.

Pasalnya, dalam merencana dan menggunakan uang negara tak hanya berotak atik pada setakah harus bisa digelar,bisa dipertanggung jawab dan ada manfaat besarnya saja, tapi juga mengenal prisip kerasnya yakni perlu evaluasi terhadap sejauhmana peningkatan dan pengembangannya yang bisa diraih manfaat dari tahun ketahunnya.

Mumpung, symbol kebersamaan daerah dengan marsnya “sahile dengan samude dibusamo” masih terdengar nyaring dilantunkan, meski kaset lagu dirumah masingnya sudah banyak yang kusut karena ditelan waktu dan maraknya pehoby lagu Pop, dangdut dan rock berhaluan keras dalam membangun negeri dan daerah. Namun, dikesederhanaan Alfin Azhar masih terlihat deras mesti selalu dipertaut kebersamaan demi membangun dan memajukan Kota Sungai Penuh, karena kita bisa bila bersama dan dengan bersama maka kita bisa terlepas siapa yang dipertahan, dipromosi, diangkat, dan dimutasi serta di nonjobkan dari jabatan, misalnya. Amin, semoga penulisnya katakan sajalah orang jauh tapi dekat dihati namanya.@Yd,Yid,Yi dan Riles.