Update Merah Putih, Patut diberi acungan jempol terhadap keseriusan dan alotnya kerja Tim Penanggulangan Stunting yang diketuai oleh Wawako Azhar, hingga terjadi penurunan drastis dari angka 36 menjadi 18 orang anak penderita stunting di Kota Sungai Penuh.
Demikian terkuak dari sambutan Wawako Azhar dalam rangka rakor penanggulangan stunting dan kemiskinan yang berlangsung diruang Pola Kantor Wako Sungai Penuh, Kamis 2/10.
Disampaikan oleh Wawako Azhar bahwa sukses ini tak lepas dari kerjasama stakeholder terkait terutama dengan adanya program S3 Segenggam beras, Sebutir telur dan Seribu rupiah yang dicetus oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sungai Penuh Nyonya Sri Kartini Alfin bagi penanggulangan stunting.
Sementara itu, Wako Alfin dalam arahannya terlihat sedikit geram dengan berulangnya memberi intruksi kepada Sekda Alfian terkait minimnya SKPD yang hadir, sementara dalam daftarnya ratusan jumlah deret nama yang diundang oleh Bapeda selaku pelaksananya.
Bahkan, Wako Alfin langsung mengabsen para staf ahli, asisten, dinas, badan, BUMN dan BUMD termasuk Camat dan lurah beserta Kepala Desa se Kota Sungai Penuh termasuk unsur Forkopimda, lantaran dirinya telah berulang kali mengingatkan bahwa masalah penanggulangan stunting adalah tanggung jawab semua secara bersama.
Pengajaran yang cukup keras dan beretika yang ditunjukan oleh Wako Sungai Penuh kepada seluruh Kepala OPD tersebut tentu cukup beralasan, karena dirinya selalu memiliki tujuan berlapis dan bertingkat terhadap setiap apa yang diprogramkannya bagi kemajuan Kota Sungai Penuh.
Misalnya, dengan suksesnya kerja tim dalam penanggulangan dan penurunan angka stunting, diharapkan kedepan atau jangka panjangnya Kota Sungai Penuh sudah bisa bicara serta berada pada predikat kategorinya anak sehat se Indonesia dan menuju Kota Sungai Penuh Sejahtera.
Selanjutnya, Wako Alfin mengingatkan secara keras dan berulang terhadap hai hai siapa dia orangnya 9 orang Kepala OPD yang dikenal berjahit beco dan juga mungkin memiliki banyak induk bereh asuh terselubung, kali, agar segera menjadi orang tua asuh bagi anak yatim dan orang tuanya yang tidak mampu.
Selain guna mendukung program penanggulangan stunting dan kemiskinan di Kota Sungai Penuh, kata Wako Alfin bahwa gerakan Orang tua asuh yang dicanangkan oleh Pemkot Sungai Penuh merupakan bagian dari ibadah, sebagaimana ketika seseorang ditanya setelah kematian apa yang ada dipemikirannya, jawabnya adalah ingin bersedekah atas harta dimilikinya diatas dunia.
Ditegaskannya lagi, bahwa komitmen pemerintah kota untuk terus berupaya menurunkan angka kemiskinan sekaligus mengatasi persoalan stunting melalui program yang terukur dan berkesinambungan. “Penanganan kemiskinan dan stunting memerlukan kolaborasi semua pihak. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu keterlibatan masyarakat dan stakeholder terkait,” singkat Wako Alfin.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan untuk balita stunting dan penyerahan piagam penghargaan oleh Walikota Sungai Penuh kepada para orang tua asuh sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam mendukung program penanggulangan stunting.@Yd,Yid,Yi dan Riles.







